Suka Duka Terbang Haji

Kalau ditanya apa suka dukanya terbang haji pasti semua akan bilang banyakan sukanya dari pada dukanya, makanya banyak yang ketagihan untuk lagi dan lagi dan lagi melayani tamu tamu agung Allah. Selain kerjanya hanya satu leg yaitu berangkat isi pulang kosong karena mengantar jamaah di fase pertama atau berangkat kosong pulang isi saat fase pemulangan, terbang haji adalah ibadah karena melayani jamaah, selain itu juga membuka kesempatan bagi awak kabin untuk bisa pergi umroh gratis atau malah kalau beruntung sekalian naik haji.

Image

Jamaah haji banyak yang berasal dari daerah daerah terpencil dan bisa dibilang 70 persen dari mereka belum pernah naik pesawat terbang. Jadi awak kabin harus banyak bersabar dalam menjalankan tugasnya.

Masalah terbesar yang dihadapi awak kabin saat terbang haji biasanya urusan jamban atau lavatory yang sering kali kebanjiran. “Maaf”… malah kadang membuang hajat tidak pada tempatnya, tidak membilas toilet sehabis dipakai serta membuang tissue bekas pakai tidak pada tempatnya.

Kebayang deh tuh bentuk  lavatory-nya jadi kayak apa?

Tapi awak kabin tetap harus sabar dan tersenyum, serta siap sedia membantu jamaah membersihkan lavatory agar tidak banjir dan bisa digunakan kembali. Jamaah haji Indonesia sebenarnya sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya di pondok haji tentang tata cara pemakaian toilet di dalam pesawat, untuk itu sebenarnya mudah bagi awak kabin untuk bisa mengingatkan kembali jamaah bagaimana menggunakan lavatory yang benar.

Selain urusan lavatory, banyak jamaah yang tidak mengerti dimana tempat duduk mereka walaupun sudah tertulis dengan sticker di tas tangan mereka, mereka biasanya masih kesulitan mencarinya dan malu untuk bertanya. Untuk itu awak kabin harus sigap membantu jamaah mencarikan tempat duduknya sehingga proses boarding berjalan tepat waktu dan lancar.

Kebanyakan jamaah haji sudah tua-tua, sehingga awak kabin harus selalu waspada, mengenali jamaah yang sakit dan memberikan pertolongan pertama.

Walaupun perjalanan haji indonesia termasuk mahal dibandingkan negara lain, kita harus berbangga, karena jamaah Haji Indonesia juga terkenal sebagai Jamaah yang patuh, bersih dan sangat teratur dan mereka memakai seragam yang mudah dikenali.

Hal ini tidak hanya diakui oleh teman teman awak kabin dari negara lain yang pernah melayani jamaah Indonesia, tapi juga dari penumpang penumpang haji dari negara lain. Bangga sekali rasanya saat mereka menanyakan, “kamu orang mana?”, saya lalu menjawab “Indonesia”… mereka akan langsung mengacungkan jempolnya dan bilang.. “Bagus” “Bagus”… “I love Indonesia, they are very good, obedient, clean and organized, you can recognize them easy everywhere in Makkah and Madinah, and they are very friendly and always smile”.. ( senang ya.. 🙂 )

Tidaklah mengherankan kalau jamah Indonesia dibilang jamaah paling teratur sedunia, karena jamaah haji indonesi dibagi per kloter, kemudian per group yang mana setiap group dan kloter memilki ketua-ketua yang mangatur jamaahnya sendiri.

Yang lebih hebatnya lagi, dalam setiap penerbangan haji Indonesia selalu ada tim kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat, yang tentu saja sangat membantu memudahkan perjalanan menuju tanah suci ataupun kembali ke tanah air.  Di dalam setiap pesawat yang melayani penerbangan haji Indonesia juga selalu tersedia satu tas besar berisi obat-obatan untuk digunakan bagi jamaah yang memerlukan, ini sudah menjadi peraturan pemerintah kita.

Aduuuh, saya jadi kepingin terbang hajiii lagii… kangen sama bapak dan ibu haji..

ad1Sering kali kita ikut meinitikkan airmata bersama para bapak dan ibu haji yang sudah tua, saat mereka melafazhkan.. Labaik Allahumma Labaik…  yang artinya “Aku datang memenuhi panggilan-Mu yaa Allah”…..

Yang lebih mengharu biru adalah bila ada jamaah yang meninggal dunia di atas pesawat, sedih rasanya, dan tak jarang mereka meninggal di pangkuan awak kabin saat awak kabin berusaha keras memberi bantuan “shock” dengan alat bernama “Defibrilator” kepada mereka yang mengalami “cardiac arrest“. Awak kabin dilatih khusus untuk menggunakan alat ini dan para dokter serta perawat tidak diperbolehkan menggunakannya. Hanya awak kabin yang sudah diberi pelatihan khusus untuk menggunakan alat ini yang bisa memberikan bantuan defibrilator kepada  penumpang yang membutuhkan.

Sedih yaaa… tapi juga bahagia, kalau melihat jamaah yang berangkat ke tanah suci bisa kembali pulang dengan selamat dan mereka biasanya mengenali awak kabinnya. Mereka akan memeluk awak kabin dengan gembira saat kembali pulang, seperti memeluk anaknya sendiri.

Bagi awak kabin yang nantinya tidak dapat menunaikan ibadah umroh atau haji, tidak boleh marah-marah loh, karena harus diingat bahwa tujuan utama melakukan penerbangan haji adalah untuk bekerja. Keuntungan beribadah umroh bukan diberikan oleh perusahaan penerbangan. Tetapi rezeki dari Allah dan juga kebetulan mendapatkan hari libur yang memungkinkan untuk berangkat ke Mekkah.

Yuuk ikutan terbang Haji, nyeseeel pokoknya kalo nga berangkat !

About skydewi

Seorang ibu pencinta langit. Kopi susu di pagi hari adalah WAJIB. Benci orang malas apalagi bau badan. Mewarisi keahlian menjahit ibu sekaligus mesin jahitnya. Percaya bahwa dengan persetujuan Tuhan, Hidup adalah Pilihan.

Posted on April 12, 2013, in My Story and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 5 Comments.

  1. Masih diandra… sampai jumpa nanti di Jeddah!! 😉

    Like

  2. sumpah kangen bgt terbang hajii,,suka “panas” kl baca2 post/blog ginian palagi liat poto pke uniform..share pglaman aku dl trbang dr CAI ke MED begitu landing pax embah2 pd nyiumin aku ..saking senengnya safe landing x y?or org sn emng suka gt?..bikin aku terharuu hiks hiks

    Like

  3. Makasi sharingnya mba dewi, saya Inshaa Allah akan training minggu dengan untuk OT hajj..doain bisa lulus ya..

    Like

Leave a comment